Jumat, 11 Oktober 2013

Alasan mengapa manusia diciptakan dari tanah


-MENGAPA MANUSIA DICIPTAKAN DARI TANAH-


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ



Non-Muslim berkata bahwa Al-Qur'an terdapat pertentangan...

diantaranya...

Dari manakah manusia itu diciptakan? Dari Segumpal Darah (Qs.96:1-2).

Hal ini bertentangan dgn:

* Manusia diciptakan dari air (Qs.21:30, 24:45, 25:54).

* Manusia diciptakan dari tanah liat kering yg berasal dari Lumpur hitam (Qs.15:26).

* Manusia diciptakan dari debu tanah (Qs.3:59, 30:20, 35:11).

* Manusia diciptakan dari bahan yg tidak ada sama sekali (Qs.19:67).

* Manusia diciptakan dari bumi (Qs.11:61).

* Manusia diciptakan dari mani/sperma (Qs.75:37).

Mari kita coba jelaskan , Yang Insya Allah dengan bantuan Allah ta'ala....


Penciptaan manusia ada 4 macam:
(1) Langsung dari tanah dan unsur-unsurnya (Adam),
(2) dari seorang laki-laki (Hawa),
(3) dari seorang perempuan saja (Isa Al-Masih), dan
(4) dari hasil hubungan antara laki-laki dan perempuan (bani Adam pada umumnya).


Quran 19:
9. Tuhan berfirman: "Demikianlah." Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku CIPTAKAN KAMU (Zakariya) sebelum itu, padahal KAMU (DI WAKTU ITU) BELUM ADA SAMA SEKALI."
67. Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah MENCIPTAKANNYA dahulu, sedang IA TIDAK ADA SAMA SEKALI?


Quran 24:45.
Dan Allah telah MENCIPTAKAN SEMUA JENIS HEWAN DARI AIR, maka sebagian dari hewan itu ada yg berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dgn dua kaki sedang sebagian (yg lain) berjalan dgn empat kaki. Allah menciptakan apa yg dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.


DARI AIR = MIN MAA-IN


Quran 25:54.
Dan Dia (pula) yg MENCIPTAKAN MANUSIA DARI AIR lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.


DARI AIR = MINAL MAA-I

Quran 11:61.
Dan kpd Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah MENCIPTAKAN KAMU DARI BUMI (TANAH) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kpd-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."


DARI BUMI (TANAH) = MINAL ARDHI


Quran 30:20.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia MENCIPTAKAN KAMU DARI TANAH, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yg berkembang biak.

Quran 3:59.
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah MENCIPTAKAN ADAM DARI TANAH, kemudian Allah berfirman kpdnya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.


DARI TANAH = MIN TURAABIN


Quran 37:11.
Maka tanyakanlah kpd mereka (musyrik Mekah): "Apakah mereka yg lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yg telah Kami ciptakan itu?" Sesungguhnya Kami telah MENCIPTAKAN MEREKA DARI TANAH LIAT.


DARI TANAH LIAT = MIN THIINIL LAAZIB


Quran 15:26.
Dan sesungguhnya Kami telah MENCIPTAKAN MANUSIA (ADAM) dari TANAH LIAT KERING (yg berasal) dari LUMPUR HITAM YG DIBENTUK. 27. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yg sangat panas. 28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kpd para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari TANAH LIAT KERING (yg berasal) dari LUMPUR HITAM YG DIBERI BENTUK”.


TANAH LIAT KERING (yg berasal) dari LUMPUR HITAM YG DIBENTUK = MIN SHALSHAALIN MIN HAMA-IN MASNUUN


Quran 55:14.
Dia MENCIPTAKAN MANUSIA DARI TANAH KERING SEPERTI TEMBIKAR, 15. dan Dia menciptakan jin dari nyala api.


DARI TANAH KERING SEPERTI TEMBIKAR = MIN SHALSHAALIN KAL-FAKHKHAAR


Quran 75:
36. Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?
37. Bukankah dia dahulu SETETES MANI YG DITUMPAHKAN (ke dlm rahim),
38. kemudian MANI ITU MENJADI SEGUMPAL DARAH, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya,
39. lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.


SETETES MANI YG DITUMPAHKAN = NUTHFATAN MIN MANIYYIN YUMNA

SEGUMPAL DARAH = ‘ALAQAH


Quran 96:
1. Bacalah dgn (menyebut) nama Tuhanmu Yg menciptakan,
2. Dia telah MENCIPTAKAN MANUSIA DARI SEGUMPAL DARAH.


DARI SEGUMPAL DARAH = MIN ‘ALAQATIN


Quran 23:
12. dan Sesungguhnya Kami telah MENCIPTAKAN MANUSIA DARI SUATU SARIPATI (BERASAL) DARI TANAH
13. kemudian Kami jadikan SARIPATI ITU AIR MANI (yg disimpan) dlm tempat yg kokoh (rahim).
14. kemudian AIR MANI ITU KAMI JADIKAN SEGUMPAL DARAH, lalu SEGUMPAL DARAH ITU KAMI JADIKAN SEGUMPAL DAGING, dan SEGUMPAL DAGING itu KAMI JADIKAN TULANG BELULANG, lalu TULANG BELULANG KAMI BUNGKUS DGN DAGING, kemudian Kami jadikan Dia makhluk yg (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yg paling baik.


DARI SUATU SARIPATI (BERASAL) DARI TANAH = MIN SALSAALATIN MIN THIIN


Quran 15:29.
Maka apabila Aku telah MENYEMPURNAKAN KEJADIANNYA, dan telah MENIUPKAN KE DLMNYA RUH (CIPTAAN)-KU, maka tunduklah kamu kpdnya dgn bersujud.


Ayat-ayat ttg penciptaan manusia di atas TIDAK SALING BERTENTANGAN tetapi SALING MELENGKAPI. Ayat-ayat tersebut menerangkan sepotong-sepotong ttg PROSES PENCIPTAAN MANUSIA.


Penciptaan manusia Adam dapat diringkaskan sebagai berikut:

TIDAK ADA => AIR => BUMI => TANAH => LUMPUR HITAM YG DIBENTUK => TANAH LIAT => TANAH KERING SEPERTI TEMBIKAR => DITIUPKAN RUH => MANUSIA ADAM


Sedangkan penciptaan manusia bani Adam dapat diringkaskan sebagai berikut:

TIDAK ADA => SARIPATI TANAH (MAKANAN YG DIMAKAN OLEH CALON AYAH) => AIR MANI DLM RAHIM => SEGUMPAL DARAH => SEGUMPAL DAGING => TULANG BELULANG => TULANG DAN DAGING => MAKHLUK LAIN (JANIN YG SEMPURNA) => BANI ADAM

K.H. Bahaudin Mudhary menerangkan apa yg dimaksud oleh ayat-ayat (Quran 55:14 = SHALSHAAL & FAKHKHAAR, 15:28 = SHALSHAALIN & HAMA-IN, 32:7 = THIIN, 37:11 = THIINIL LAAZIB 3:59, 15:29 = ROH DARI ALLAH) kpd Antonius Widuri sebagai berikut:

AW: Kami telah membaca ayat-ayat Al-Quran mengenai asal kejadian manusia dlm kitab terjemahan Al-Quran bahasa Indonesia, dlm sebuah surat yg nampaknya antara satu ayat dgn ayat yg lain ada berselisihan sehingga timbul dlm pikiran saya bukan Bibel saja yg berselisih ayat-ayatnya, tetapi kitab Al-Quran demikian juga.

BM: Silahkan saudara sebutkan ayat-ayat Al-Quran yg akan ditanyakan, Insya Allah yg diragukan oleh saudara itu akan terhapus.

AW: Baiklah, Saya mencatat ayat-ayatnya, saya akan baca. Dikitab Al-Quran:

1. Surat Ar-Rahman ayat 14 menyebutkan bahwa Allah menjadikan manusia berasal dari TANAH YG DIBAKAR.

2. Di surat Al-Hijr ayat 28 menyebutkan: "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kpd Malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari TANAH KERING DAN LUMPUR HITAM YG BERBENTUK (berupa)."

3. Disurat As-Sajadah ayat 7 menyebutkan: "dan Tuhan menciptakan manusia dari TANAH."

4. Di Surat Ash-Shafaat ayat 11 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku (Allah) menciptakan manusia berasal dari TANAH LIAT."

5. Disurat Ali Imran ayat 59 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku menciptakan manusia daripada TANAH."

Lima ayat yg saya sebutkan ini antara satu dgn ayat yg lain terdapat perselisihan. Cobalah kita teliti. Di ayat ketiga menyebutkan dari "tanah,"di ayat keempat menyebutkan daripada "tanah liat." Di ayat kelima menyebutkan dari pada "tanah." Bukankah ayat-ayat Al-Quran nyata-nyata berselisihan antara yg satu dgn yg lain.

BM: Ya, nampaknya memang demikian. Saya tidak akan mengecewakan saudara. Teruskan pertanyaan saudara.

AW: Kami ingin bertanya; yg manakah yg benar tentang asal kejadian manusia itu. Apakah dari TANAH YG DIBAKAR, apakah dari TANAH KERING DAN LUMPUR, atau dari pada TANAH BIASA, atau dari TANAH LIAT kah?. Jadi menurut pendapat saya, ayat-ayat Al-Quran terdapat perselisihan antara satu ayat dgn ayat yg lain. Bukan ayat-ayat Injil atau di Bibel saja terdapat perselisihan. Kiranya Bapak bisa menerangkan dgn jelas dan tepat.

BM: Di kitab Al-Quran ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian. Agar diketahui juga oleh saudara-saudara yg hadir disini, saya sebutkan susunan ayat-ayatnya satu demi satu, sebagaimana yg saudara bacakan artinya tadi.

1. Di Surat Ar Rahman ayat 14: "Dia (Allah) menjadikan manusia seperti TEMBIKAR, (tanah yg dibakar)." Yg dimaksudkan dgn kata "Shal-shal" di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau OKSIGEN.

2. Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar," yg maksudnya ialah "Zat Arang" atau CARBONIUM.

3. Di surat Al Hijr, ayat 28: "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kpd malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari TANAH KERING DAN LUMPUR HITAM YG BERBENTUK (berupa)" . Di ayat ini. Tersebut juga "shal-shal," telah saya terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau NITROGENIUM.

4. Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada 'TANAH'." Yg dimaksud dgn kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" atau HIDROGENIUM.

5. Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari pada TANAH LIAT." Yg dimaksud dgn kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau FERRUM.

6. Di Surat Ali Imran ayat 59: "Dia (Allah) menjadikan Adam dari TANAH kemudian Allah berfirman kpdnya 'jadilah engkau,' lalu berbentuk manusia." Yg dimaksud dgn kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yg terdapat di dlm tanah" yg dinamai "ZAT-ZAT ANORGANIS"

7. Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan RUH-KU kpdnya (Ruh daripada-Ku)."

Ketujuh ayat Al-Quran yg saya baca ini Allah telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kpdnya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat yg keenam tentang kata "turab" (tanah) ialah zat-zat asli yg terdapat didlm tanah yg dinamai zat anorganis. Zat Anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara "Fakhkhar" yakni Carbonium (zat arang) dgn "shal-shal" yakni Oksigenium (zat pembakar) dan "hamaa-in" yaitu Nitrogenium (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogenium (Zat air). Jelasnya adalah persenyawaan antara: Fachchar (Carbonium = zat arang) dlm surat Ar Rahman ayat 14. Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dlm surat Ar Rahman ayat 14. Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dlm surat Al Hijr ayat 28. Thien (Hidrogenium = Zat Air) dlm surat As Sajadah, ayat 7. Kemudian bersenyawa dgn zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan Mangaan, yg disebut "laazib" (zat-zat anorganis) dlm surat As Shafaat ayat 11. Dlm proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yg dinamai protein. Inilah yg disebut "Turab" (zat-zat anorganis) dlm surat Ali Imran ayat 59. Salah satu diantara zat-zat anorganis yg terpandang penting ialah "Zat Kalium," yg banyak terdapat dlm jaringan tubuh, teristimewa di dlm otot-otot. Zat Kalium ini dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dlm proses hayati, yakni dlm pembentukan badan halus. Dgn berlangsungnya "Proteinisasi," menjelmakan "proses penggantian" yg disebut "Substitusi." Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah electron-electron cosmic yg mewujudkan sebab pembentukan (Formasi), dinamai juga "sebab ujud" atau Causa Formatis. Adapun Sinar Cosmic itu ialah suatu sinar mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yg berasal dari tanah. Maka dgn mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yg terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan seterusnya. Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yg serba rohaniah pula, yg sangat erat hubungannya dgn ilmu Metafisika. Cukup jelas tentang ayat-ayat Al-Quran yg saudara sangka berselisih antara satu ayat dgn ayat yg lain dlm hal kejadian manusia (Adam), pada hakikatnya bukanlah berselisih, melainkan menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berujud manusia. Apakah belum jelas penafsiran ayat-ayat Al-Quran yg saya sampaikan pada saudara? Kalau ada waktu saya akan terangkan juga proses asal kejadian tubuh rohani dari segi ilmu metafisika.”

Kesimpulan: Allah menjelaskan kpd kita bahwa manusia secara umum diciptakan dari air/H2O, setitik sperma, segumpal darah, segumpal daging, dan seterusnya (al. QURAN 23:14). Secara khusus manusia pertama Adam diciptakan dari persenyawaan: tanah keras seperti tembikar/oksigenium dan zat arang/carbonium (QURAN 55:14), tanah kering dan lumpur hitam/nitrogenium (QURAN 15:28), "thin"/tanah/hidrogenium (QURAN 32:7), tanah liat/ferum (QURAN 37:11), "turab"/tanah/zat anorganik (QURAN 3:59), dan setelah sempurna bentuknya diberikan roh (QURAN 15:29). Hawa diciptakan dari bagian tubuh Adam (QURAN 4:1). Isa/Yesus diciptakan hanya dengan kalimat "Kun" di dlm rahim Maryam (QURAN 3:45,59). Sedangkan QURAN 19:67 berbicara tentang penciptaan roh manusia yg mendahului penciptaan fisik manusia (sebagai perbandingan, baca kembali nubuat-nubuat Perjanjian Lama, khususnya mengenai ramalan kedatangan seorang nabi yg seperti Musa [Ulangan 18:18], tentu saja, roh nabi ini sudah ada sebelum fisiknya).
الله أعلم
Maha suci Allah dengan segala firmannya...

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Sumber : Muslim Life

Rahsia dibalik seekor Lalat


***Rahsia dibalik seekor Lalat***

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Dari Abi Hurairah r.a berkata bahawa Rasulullah SAW telah bersabda yang bermaksud: Apabila lalat jatuh ke dalam minuman salah seorang di antara kamu maka rendamkanlah lalat itu kemudian buanglah. Kerana pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang lain terdapat obat. (Riwayat al-Bukhari)

Secara Logik
Lalat memang dikenali sebagai binatang pengotor dan pembawa penyakit. Hal ini sepertimana yang telah diterangkan dalam hadis di atas ‘sesungguhnya pada sebelah sayapnya terdapat penyakit’. Namun perlu difikirkan kenapakah kekotoran, yaitu merujuk kepada berbagai jenis bakteri yang terdapat pada tubuh badan lalat ini tidak mengakibatkan penyakit kepada lalat itu sendiri?

Jawabannya adalah kerana lalat memiliki daya tahanan badan semulajadi yang menghasilkan sejenis toksin yang bertindak sebagai penawar (antidote) yang memelihara dirinya daripada bahaya bakteria-bakteria tersebut.

Secara Saintifik
Islam menghendaki kita supaya menjaga kebersihan bukan saja pada pakaian dan tempat tinggal malah pada makanan dan juga minuman. Rasulullah SAW amat menitikberatkan hal ini sehinggakan apabila seekor lalat pun yang memasuki makanan atau minuman, baginda menyuruh kita berwaspada terhadap penyakit yang bakal menimpa seperti keracunan makanan dan sebagainya.

Apa yang disebutkan di dalam hadis di atas telah pun dibuat kajian oleh para saintis pada zaman kemudiannya. Contohnya pada tahun 1871, Prof. Brefild, Ilmuwan Jerman dari Universiti Hall menemui mikroorganisma jenis Fitriat yang diberi nama Ambaza Mouski dari golongan Antomofterali.

Mikroorganisma ini hidup di bawah tingkat zat minyak di dalam perut lalat. Ambaza Mouski ini berkumpul di dalam sel-sel sehingga membentuk kekuatan yang besar. Kemudian sel-sel itu akan pecah dan mengeluarkan sitoplasma yang dapat membunuh kuman-kuman penyakit. Sel-sel tersebut terdapat di sekitar bahagian ke tiga dari tubuh lalat, iaitu pada bahagian perut dan ke bawah.

Kemudian pada tahun 1947, Ernestein seorang Inggris juga menyelidiki Fitriat pada lalat ini. Hasil penyelidikannya menyimpulkan bahawa fitriat tersebut dapat memusnahkan berbagai bakteri.

Tahun 1950, Roleos dari Switzerland juga menemui mikroorganisma ini dan memberi nama Javasin. Para peneliti lain yaitu Prof. Kock, Famer (Inggeris), Rose, Etlengger (German) dan Blatner (Switzerland) melakukan penyelidikan dan membuat kesimpulan yang sama tentang mikroorganisma pada lalat sekaligus membuktikan bahwa berbagai penyakit dan bakteri pada lalat hanya terdapat pada hujung kakinya saja dan bukan pada seluruh badannya.

Justru mikroorganisma yang dapat membunuh kuman itu tidak dapat keluar dari tubuh lalat kecuali setelah disentuh oleh benda cair. Cairan ini dapat menambah tekanan pada sel-sel yang mengandungi mikroorganisma penolak kuman sehingga pecah dan memercikkan mikroorganisma istimewa ini.

Maka adalah ternyata bahwa apa yang dikatakan oleh Rasulullah adalah benar yaitu saranan baginda kepada kita agar menenggelamkan lalat terlebih dahulu ke dalam air bagi mengeluarkan mikroorganisma penolak kuman dari badan lalat tersebut, dalam arti kata bahwa badannya harus dibasahkan sebelum membuangnya dan air yang menjadi tempat pendaratan lalat tadi dapat diminum dengan selamat.
Subhanallah betapa hebatnya junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.


Sumber : Muslim Life